Selamat Tahun Baru Islam 1445 H

Membangun Kedekatan dengan Allah dan Sesama Muslim

Assalaamu’alaikum Wr.Wb
Selamat datang di portal berita kami, di mana kami memberikan informasi terkini tentang berbagai peristiwa dan acara penting di dunia Muslim.


Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas Tahun Baru Islam 1445 H yang sudah tiba, serta kabar gembira tentang dibukanya musim umroh untuk tahun ini. Pada Tahun ini pun pergantian kain KISWAH ( kain penutup KA’BAH ) akan dilakukan jelang pergantian tahun 1444 H ke 1445 H.

Umroh Muharam 1444 H / 8 Agustus 2023

Umroh adalah ibadah ziarah ke Baitullah, Masjidil Haram di Makkah, yang dapat dilakukan oleh umat Islam kapan pun sepanjang tahun.

Musim umroh sering kali menjadi momen yang dinantikan oleh jutaan umat Muslim di seluruh dunia, karena mereka berkesempatan untuk melaksanakan ibadah umroh, merasakan kebersamaan dengan sesama Muslim dari berbagai negara, dan mendapatkan pahala serta berkah yang besar.

Umroh Merdeka / Muharam 1444 H – 14 Agustus 2023

Di Tahun Baru Islam ini, marilah kita senantiasa meningkatkan amal ibadah dan ketakwaan kepada Allah SWT. Bulan Muharram merupakan salah satu dari empat bulan mulia (haram) dalam Islam.

Bulan Muharram juga disebut dengan Bulan Allah atau Syahrullah, Di bulan Muharram juga banyak terjadi peristiwa penting yang dialami para nabi. Semua peristiwa itu terjadi pada 10 Muharram yang dikenal dengan hari Asyura.

Beberapa peristiwa yang terjadi pada hari Asyura di antaranya bertobatnya Nabi Adam alaihisalam (as), berlabuhnya kapal Nabi Nuh as di Bukit Juhdi setelah enam bulan mengarungi banjir besar, diselamatkannya Nabi Yunus as dari ikan paus, Nabi Ayyub as sembuh dari penyakit yang dialaminya bertahun-tahun, serta Nabi Musa as selamat dari kejaran Fir’aun dan bala tentaranya setelah menyeberangi laut merah.

Berkaitan dengan Bulan Muharram yang disebut bulan mulia, Allah SWT berfirman yang artinya “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah diwaktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus..” (QS. At-Taubah: 36).Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan, yang dimaksud empat bulan haram adalah bulan DzulQa’dah, Dzulhijjah, Muharram (tiga bulan ini berurutan), dan Rajab.

Pada bulan-bulan ini,masyarakat Arab dilarang berperang karena disucikannya keempat bulan tersebut. Oleh karenaitu, ia juga dinamakan Syahrullah Asham, yang artinya Bulan Allah yang Sunyi karena larangan berperang itu.

Dari Abu Bakrah radhiallahu‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya zaman berputar sebagai mana ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Satutahun ada dua belas bulan. Diantaranya ada empat bulan haram (suci), tiga bulan berurutan: DzulQo’dah, Dzulhijjah, dan Muharram, kemudian bulan Rajab suku Mudhar, antara Jumadi Tsanidan Sya’ban.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).

Bulan Muharram juga dinamakan Syahrullah atau Bulan Allah. Dari Abu Hurairahradhiallahu‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya “Sebaik-baik puasa setelah Ramadlan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram.” (HR.Muslim). Dalam Syarah Shahih Muslim, Imam An Nawawi menyebutkan bahwa, “Hadits ini menunjukkan bahwa Muharram adalah bulan yang paling mulia untuk melaksanakan puasa sunnah”.

Bulan Muharram juga menjadi bulan kemenangan bagi Nabi Musa alaihisalam. Bersama kaumnya yang beriman, Nabi Musa diselamatkan oleh Allah SWT dari kejaran Raja Fir’aun. Dari Ibnu Abbas radhiallahu‘anhuma, beliau menceritakan : Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa di hari Asyura’. Beliau bertanya, “Hari apa ini?” Mereka menjawab, “Hari yang baik,hari di mana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, sehingga Musa-pun berpuasa padahari ini sebagai bentuk syukur kepada Allah. Akhirnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kami (kaum muslimin) lebih layak menghormati Musa dari pada kalian.” kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa dan memerintahkan para sahabat untuk puasa. (HR.Al Bukhari).

reff :dari berbagai sumber

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Login