Jika Jamaah Sakit saat Haji
Apakah jamaah haji yang sakit harus Wukuf di Arafah? Jemaah haji yang sakit dan dalam perawatan di KKHI (Klinik Kesehatan Haji Indonesia) atau rumah sakit Arab Saudi, tetap diikhtiarkan wukuf di Arafah jikak keadaan memungkinkan (sesuai kemampuan) melalui mekanisme safari wukuf. Apabila tidak memungkinkan, maka akan di-badal haji kan oleh petugas. Apakah jamaah haji yang dirawat di rumah sakit harus mabit di Muzdalifah? Kewajiban mabitnya gugur dan tidak dikenakan dam, karena termasuk jamaah udzur. Apakah jamaah haji yang sakit harus mabit di Mina? Kewajiban mabitnya gugur dan tidak dikenakan dam, karena termasuk jamaah udzur. Apakah jamaah haji yang sakit harus melontar jamrah? Jemaah haji yang sakit tidak harus melontar jamrah sendiri, dan boleh mewakilkan kepada orang lain. Apakah jemaah haji yang sakit harus thawaf ifadah? Bagaimana cara jamaah haji yang dirawat di KKHI dan RSAS melakukan wukuf, melontar jamrah, dan thawaf ifadah? Cara pelaksanaan wukuf, melontar jamrah, dan thawaf ifadah bagi jemaah haji yang dirawat di KKHI dan RSAS sebagai berikut: Apakah jamaah haji yang sakit yang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi diwukufkan? Pihak Rumah Sakit Arab Saudi mewukufkan pasien-pasien yang dirawat di RSAS dengan menggunakan ambulance (kendaraan), sebagaimana safari wukuf yang dilakukan oleh KKHI. Apa hukum thawaf wada’ bagi jamaah haji yang sakit ? Tidak diwajibkan dan tidak dikenakan dam.